Diberdayakan oleh Blogger.

Translate

HSD (Hybrid Synergy Drive)

Minggu, 26 Juni 2011

HSD

(Hybrid Synergy Drive)



Hybrid Synergy Drive (HSD) adalah satu set hibrida teknologi mobil yang dikembangkan oleh Toyota dan digunakan di perusahaan Prius , Highlander Hybrid , Camry Hybrid , Lexus RX 400h , Lexus GS 450h dan Lexus LS 600h mobil. Ini menggabungkan karakteristik dari drive listrik dan continuously variable transmission (CVT), menggunakan listrik dan transistor di tempat roda gigi bergigi. Synergy Drive adalah drive-by-wire sistem tanpa koneksi mekanik langsung antara mesin dan kontrol mesin: keduanya pedal gas dan tuas perpindahan gigi dalam sebuah mobil HSD hanya mengirim sinyal listrik ke komputer kontrol. HSD adalah penyempurnaan dari asli Toyota Hybrid System (THS) yang digunakan di Toyota Prius 1997-2003. Karena itu kadang-kadang disebut sebagai THS II. Nama itu diubah dalam mengantisipasi penggunaannya dalam kendaraan luar Toyota merek ( Lexus ).

Bila diperlukan untuk mengklasifikasikan jenis transmisi sebuah kendaraan HSD (seperti dalam daftar spesifikasi standar atau untuk tujuan peraturan), Toyota menggambarkan-dilengkapi kendaraan HSD mempunyai E-CVT (elektronik-dikendalikan Terus Variable Transmisi).The Global Hybrid Kerjasama (General Motors, DaimlerChrysler dan BMW ) Dua-Mode- Hybrid System adalah serupa dalam hal itu menggabungkan kekuatan dari mesin tunggal dan dua motor listrik. Untuk kontras, Honda 's Integrated Motor Assist menggunakan mesin pembakaran internal yang lebih tradisional dan transmisi dimana roda gila diganti dengan motor listrik.

Beberapa plug non-produksi di awal- hibrida konversi kendaraan listrik telah didasarkan pada versi HSD ditemukan pada tahun 2004 dan Prius model tahun 2005. Awal PBA konversi oleh CalCars telah menunjukkan 10 mil dari ev-saja dan 20 mil dari campuran kisaran jarak tempuh-mode ganda. Sebuah perencanaan perusahaan untuk menawarkan konversi kepada konsumen bernama EDrive sistem akan menggunakan Valence baterai Li-Ion dan memiliki 35 mil dari jangkauan listrik. Kedua sistem ini meninggalkan sistem HSD yang ada sebagian besar tidak berubah dan bisa juga diterapkan untuk lainnya hibrida rasa powertrain dengan hanya mengganti baterai saham NiMH dengan kapasitas baterai pack yang lebih tinggi dan tentu saja pengisi daya untuk mengisi ulang mereka untuk sekitar $ 0.03 per mil dari rumah tangga standar outlet. Lain penyedia plug-in modul untuk Toyota Prius Hymotion .

Teori operasi

HSD menggantikan transmisi diarahkan normal dengan sistem elektronik. Semua powertrains mengendarai mobil driveshaft yang mengubah roda dari mobil. Karena mesin pembakaran internal memberikan energi terbaik hanya selama rentang kecil torsi dan kecepatan poros engkol dari mesin biasanya menempel pada gigi kereta switchable yang cocok dengan torsi diperlukan pada roda ke torsi yang dapat disampaikan oleh mesin.HSD menggantikan gear box, alternator dan motor starter dengan sepasang generator motor listrik-, sistem shunt komputerisasi untuk mengontrol mereka, pembagi tenaga mesin yang bertindak sebagai diferensial kedua, dan baterai yang berfungsi sebagai cadangan energi. Sebuah motor-generator adalah transduser yang mengubah listrik untuk gerak atau sebaliknya. Sambungan mekanik dari sistem memungkinkan komputer untuk mengubah tenaga mekanik dari mesin antara tiga bentuk: torsi tambahan pada roda (di bawah kecepatan rotasi konstan), kecepatan putaran ekstra di roda (di bawah torsi konstan), dan listrik. Ini mencapai manfaat dari transmisi continuously variable, kecuali bahwa torsi / kecepatan konversi menggunakan listrik daripada koneksi mekanis langsung. Sebuah mobil HSD tidak dapat beroperasi tanpa komputer dan kedua motor-generator, meskipun pada prinsipnya dapat beroperasi sementara hilang baik baterai atau mesin bensin (tapi tidak keduanya). Dalam prakteknya, mobil HSD dapat digerakkan beberapa mil saat keluar gas, sebagai langkah darurat untuk sampai ke sebuah pompa bensin.

Salah satu motor-generator (Mg2 dalam buku pedoman Toyota, kadang-kadang disebut "MG-T" untuk "Torque") dipasang pada driveshaft, dan dengan demikian torsi pasangan masuk atau keluar dari driveshaft ini: makan listrik ke Mg2 menambahkan torsi di roda . Akhir mesin driveshaft memiliki diferensial kedua; satu kaki diferensial ini dilampirkan ke mesin bensin dan kaki lainnya melekat pada generator motor kedua (MG1 dalam buku pedoman Toyota, kadang-kadang "MG-S" untuk "Speed") . diferensial memastikan bahwa kecepatan putaran roda adalah jumlah dari kecepatan putaran mesin dan MG1, sehingga MG1 digunakan untuk mengubah roda (atau mesin) kecepatan. Dalam Prius model, diferensial merupakan desain epicyclic gigi matahari, dan generator motor dua dan diferensial semua terkandung dalam sebuah perumahan tunggal yang kabur ke mesin. kopling Khusus dan sensor memonitor kecepatan rotasi dari masing-masing poros dan torsi total pada driveshaft, untuk umpan balik ke kontrol komputer.
Drive bekerja dengan shunting tenaga listrik antara dua generator motor dan baterai bahkan untuk keluar beban pada mesin bensin. Karena meningkatkan kekuatan yang tersedia untuk periode akselerasi, mesin bensin dapat berukuran hanya cocok dengan beban rata-rata mobil, bukan beban puncak pada mobil: ini menghemat bahan bakar karena mesin yang lebih kecil lebih hemat daya. Selain itu, selama operasi normal mesin bensin dapat dioperasikan pada kecepatan ideal dan tingkat torsi untuk kekuasaan, ekonomi, atau emisi, dengan baterai menyerap atau memasok listrik sesuai untuk menyeimbangkan permintaan ditempatkan oleh pengemudi.

Tahapan operasi

HSD beroperasi di tahap yang berbeda tergantung pada kecepatan dan menuntut torsi. Berikut adalah beberapa di antaranya:

a.       Engine Start: MG1 diumpankan tegangan negatif, sehingga upaya untuk mendorong roda belakang. Torsi roda dibatalkan oleh tegangan ke depan diberikan kepada Mg2. Karena diferensial kekuatan kecepatan roda (nol) untuk jumlah dari kecepatan MG1 dan mesin, mesin dipaksa ke gerak ke depan. Karena kedua generator motor yang berukuran untuk mendorong seluruh mobil, memutar mesin tidak stres motor dan suara motor starter konvensional tidak terdengar: menghidupkan mesin adalah diam.

b.      Gigi Rendah: Ketika percepatan dari berhenti di operasi normal, putaran mesin jauh lebih cepat daripada roda, tetapi tidak berkembang torsi sebanyak yang diperlukan. MG1 dipaksa mundur cepat, dan komputer menarik listrik dari MG1. Listrik adalah dihubungsingkat ke Mg2, menambahkan torsi di driveshaft, sehingga drive train mengembangkan daya pada kecepatan rendah dan torsi yang tinggi.

c.        Tinggi Gear: Ketika jelajah dengan kecepatan tinggi, putaran mesin lebih lambat dari roda, tapi mengembangkan torsi lebih daripada yang dibutuhkan. Komputer menarik listrik dari Mg2, mengurangi torsi tersedia di roda. Listrik adalah dihubungsingkat ke MG1, yang meningkatkan kecepatan driveshaft tersebut. Karena mesin pasokan energi mekanik untuk seluruh sistem, konservasi energi adalah tidak melanggar: kekuatan yang didorong dari Mg2 untuk MG1 kurang dari daya total yang dikembangkan oleh mesin, sehingga daya dikirim ke roda.

d.      Reverse Gear: Tidak ada gigi mundur di dalam gearbox konvensional: komputer feed tegangan negatif ke Mg2, menerapkan torsi negatif ke roda. Model awal tidak menyediakan torsi cukup untuk beberapa situasi: ada laporan dari pemilik Prius awal tidak dapat kembali mobil ke atas bukit terjal di San Francisco. Masalahnya telah diperbaiki pada model terakhir. Jika baterai rendah, sistem secara bersamaan dapat menjalankan mesin dan menarik listrik dari MG1, meskipun hal ini akan mengurangi torsi membalikkan tersedia di roda.

e.       Diam Operasi: Pada kecepatan lambat dan torsi moderat HSD bisa drive tanpa menjalankan mesin bensin di semua listrik dipasok hanya untuk Mg2, memungkinkan MG1 untuk memutar bebas (dan dengan demikian decoupling mesin dari roda). Asalkan ada cukup daya baterai, mobil bisa didorong dalam modus senyap untuk beberapa kilometer bahkan tanpa bensin.

f.       Netral Gear: Kebanyakan tempat memerlukan transmisi otomotif untuk memiliki gigi netral yang decouples mesin dan transmisi. The HSD "gigi netral" dicapai dengan melanggar sambungan listrik untuk kedua MG1 dan Mg2. Dalam kondisi ini, MG1 berjalan bebas dan torsi tidak ada dapat disampaikan ke roda (MG1 berputar ke belakang ketika mesin berputar ke depan).

g.        Pengereman regeneratif: dengan menarik listrik dari Mg2 dan menyimpannya ke dalam baterai, yang HSD dapat mensimulasikan kompresi normal pengereman saat menyimpan kekuatan untuk meningkatkan masa depan. The Prius memiliki setting transmisi khusus berlabel 'B' (untuk Brake), yang mengambil tempat konvensional otomatis 's 'L' pengaturan transmisi untuk mesin pengereman di perbukitan. Jika daya baterai sudah penuh, Prius beralih ke kompresi konvensional pengereman, menggambar listrik dari Mg2 dan shunting ke MG1 untuk mendorong mesin cepat ke depan. Rem regeneratif dalam sistem HSD menyerap sejumlah besar beban pengereman normal, sehingga rem konvensional pada Prius yang terlalu kecil dibandingkan dengan rem pada mobil konvensional massa serupa.


h.       Listrik Boost: UPS menyediakan reservoir energi yang memungkinkan komputer untuk cocok dengan kebutuhan mesin untuk kurva beban optimal yang telah ditentukan, bukan beroperasi di torsi dan kecepatan yang dituntut oleh driver dan jalan. Komputer mengelola tingkat energi yang tersimpan dalam baterai, sehingga memiliki kemampuan untuk menyerap energi ekstra yang dibutuhkan atau pasokan energi ekstra untuk meningkatkan tenaga mesin.

i.        Baterai Pengisian: The HSD dapat mengisi baterai tanpa bergerak mobil, dengan menjalankan mesin dan penggalian daya listrik dari MG1. daya ini mendapatkan didorong ke baterai, dan torsi tidak ada diberikan ke roda. 

Kinerja

sensitivitas hibrida jarak tempuh untuk mengemudi gaya  meningkatkan mileage tergantung pada menggunakan mesin bensin seefisien mungkin, yang mengharuskan:

a.        drive diperpanjang, terutama di musim dingin: mobil HSD seperti Prius tidak mematikan mesin bensin sampai suhu minyak mencapai set point. Singkat drive tidak mengijinkan mesin untuk pemanasan, pembakaran bahan bakar ekstra per mil perjalanan.
b.       percepatan moderat: Karena mobil hybrid bisa throttle kembali atau sepenuhnya mematikan mesin selama moderat, tetapi tidak cepat, akselerasi, mereka lebih sensitif dari mobil konvensional ke gaya mengemudi. Hard akselerasi kekuatan mesin menjadi tinggi negara-daya saat akselerasi sedang membuat mesin dalam daya yang rendah, efisiensi tinggi negara (ditambah dengan meningkatkan baterai).
c.       bertahap rem: rem Regenerative penggunaan kembali energi pengereman, tetapi tidak dapat menyerap energi secepat rem konvensional. Pengereman bertahap pulih energi untuk digunakan kembali, meningkatkan jarak tempuh; keras pengereman limbah energi sebagai panas, seperti untuk mobil konvensional. 

HSD Kebanyakan sistem memiliki baterai yang berukuran untuk meningkatkan maksimal saat akselerasi tunggal dari nol dengan kecepatan puncak kendaraan, jika ada permintaan lebih, baterai dapat benar-benar habis, sehingga meningkatkan torsi tambahan ini tidak tersedia. Selanjutnya sistem akan kembali ke hanya daya yang tersedia dari mesin. Ini adalah perbedaan besar dalam kinerja: sebuah Prius model awal dapat mencapai lebih dari 90 mph pada kemiringan 6 derajat ke atas, tapi setelah sekitar 2.000 kaki mendaki ketinggian baterai habis dan mobil hanya bisa mencapai 55-60 mph pada yang sama lereng (sampai baterai diisi ulang dengan mengemudi di bawah keadaan menuntut kurang).

lOGAM

Macam – macam logam 

       Berdasarkan unsur dasar yang terbuat dalam logam, maka logam
dibagi menjadi dua golongan utama yaitu :

a) Logam Ferrous

Logam ferrous disebut juga besi karbon atau baja karbon yang unsur dasarnya terdiri dari unsur besi (Fe) dan karbon (C) ditambah unsur bawahan yaitu : Silisium (Si), Mangan (Mn),Fosphor (P) dana Sulfur (S), dimana unsur – unsur bawahan tersebut sangat mempengaruhi sifat dari logam ferrous, sehingga prosentase dari unsur bawahan harus dibatasi.

b) Logam Non Ferrous

Logam Non Ferrous yaitu logam yang berbentuk bukan dari unsur dasarnya besi (Fe) dan karbon (C), yang termasuk logam non ferrous adalah :

      
Aluminium (Al)                Logam – logam mulia (emas,
       Magnesium (Mg)             perak, perunggu)
       Tembaga (Cu)                 Antimonium
       Seng (Zn)                        Wolfram
       Nikel (Ni)                        Kobalt
       Timah hitam (Pb)           Timah putih (Sn)

Sifat-sifat penting yang dimiliki aluminium sehingga banyak digunakan sebagai material teknik:

- Berat jenisnya ringan (hanya 2,7 gr/cm³, sedangkan besi ± 8,1 gr/ cm³)
- Tahan korosi
- Penghantar listrik dan panas yang baik
- Mudah di fabrikasi/di bentuk
- Kekuatannya rendah tetapi pemaduan (alloying) kekuatannya bisa ditingkatkan

Sifat bahan korosi dari aluminium diperoleh karena terbentuknya lapisan aluminium oksida (Al2O3) pada permukaan aluminium. Lapisan ini membuat Al tahan korosi tetapi sekaligus sukar dilas, karena perbedaan melting point (titik lebur).
Aluminium umumnya melebur pada temperature ± 600 derajat C dan aluminium oksida melebur pada temperature 2000oC.
Kekuatan dan kekerasan aluminium tidak begitu tinggi dengan pemaduan dan heat treatment dapat ditingkatkan kekuatan dan kekerasannya. Aluminium komersil selalu mengandung ketidak murnian ± 0,8% biasanya berupa besi, silicon, tembaga dan magnesium.
Sifat lain yang mnguntungkan dari aluminium adalah sangat mudah difabrikasi, dapat dituang (dicor) dengan cara penuangan apapun.
Dapat deforming dengan cara: rolling, drawing, forging, extrusi dll. Menjadi bentuk yang rumit sekalipun.
Paduan aluminium
Dalam keadaan murni aluminium terlalu lunak, kekuatannya rendah untuk dapat dipakai pada berbagai keperluan teknik.
Dengan pemaduan teknik (alloying), sifat ini dapat diperbaiki, tetapi seringkali sifat tahan korosinya berkurang demikian pula keuletannya.
Sedikit mangan, silicon dan magnesium, masih tidak banyak mengurangi sifat tahan korosinya, tetapi seng, besi, timah putih, dan tembaga cukup drastic menurunkan sifat tahan korosinya.

Beberapa Sifat Kimia Tembaga

1) Tembaga merupakan unsur yang relatif tidak reaktif sehingga tahan terhadap korosi. Pada udara yang lembab permukaan tembaga ditutupi oleh suatu lapisan yang berwarna hijau yang menarik dari tembaga karbonat basa, Cu(OH)2CO3
 2) Pada kondisi yang istimewa yakni pada suhu sekitar 300 °C tembaga dapat bereaksi dengan oksigen membentuk CuO yang berwarna hitam. Sedangkan pada suhu yang lebih tinggi, sekitar 1000 ºC, akan terbentuk tembaga(I) oksida (Cu2O) yang berwarna merah.
3) Tembaga tidak diserang oleh air atau uap air dan asam-asam nooksidator encer seperti HCl encer dan H2SO4 encer. Tetapi asam klorida pekat dan mendidih menyerang logam tembaga dan membebaskan gas hidrogen. Hal ini disebabkan oleh terbentuknya ion kompleks CuCl2¯(aq) yang mendorong reaksi kesetimbangan bergeser ke arah produk.
4) Asam nitrat encer dan pekat dapat menyerang tembaga, sesuai reaksi
5) Tembaga tidak bereaksi dengan alkali, tetapi larut dalam amonia oleh adanya udara membentuk larutan yang berwarna biru dari kompleks Cu(NH3)4+.
6) Tembaga panas dapat bereaksi dengan uap belerang dan halogen. Bereaksi dengan belerang membentuk tembaga(I) sulfida dan tembaga(II) sulfida dan untuk reaksi dengan halogen membentuk tembaga(I) klorida, khusus klor yang menghasilkan tembaga(II) klorida.

 Pemakaian tembaga

a) Sebagai bahan untuk kabel listrik dan kumparan dinamo.
b) Paduan logam. Paduan tembaga 70% dengan seng 30% disebut kuningan, sedangkan paduan tembaga 80% dengan timah putih 20% disebut perunggu. Perunggu yang mengandung sejumlah fosfor digunakan dalam industri arloji dan galvanometer. Kuningan memiliki warna seperti emas sehingga banyak digunakan sebagai perhiasan atau ornamen-ornamen. Sedangkan perunggu banyak dijadikan sebagai perhiasan dan digunakan pula pada seni patung. Kuningan dan perunggu berturut-turut seperti yang tertera pada gambar
c) Mata uang dan perkakas-perkakas yang terbuat dari emas dan perak selalu mengndung tembaga untuk menambah kekuatan dan kekerasannya. Gambar mata uang yang terbuat dari emas:
d) Sebagai bahan penahan untuk bangunan dan beberapa bagian dari kapal.
e) Serbuk tembaga digunakan sebagai katalisator untuk mengoksidasi metanol menjadi metanal.

Seng

Seng merupakan logam yang berwarna putih kebiruan, berkilau, dan bersifat diamagnetic

1. NITROGEN ( N )

MANFAAT : Memacu pertumbuhan tanaman secara umum, terutama pada fase vegetatif, Berperan dalam pembentukan klorofil, asam amino, lemak, enzim, dan persenyawaan lain.
GEJALA TUMBUHAN YG MEMBUTUHKAN PUPUK INI : Pertumbuhan tanaman lambat. Mula-mula daun menguning dan mengering, lalu rontok. Daum yg menguning diawali dari daun bagian bawah, lalu disusul daun bagian atas.

2. FOSFOR ( P )

MANFAAT : Membentu pertumbuhan protein dan miniral yg sangat tinggi bagi tanaman. Bertugas mengedarkan energi keseluruh bagian tanaman. Merangsang pertumbuhan dan perkembangan akar. Mempercepat membungaan dan pembuahan tanaman. Serta mempercepat pemasakan biji dan buah.
GEJALA TUMBUHAN YG MEMBUTUHKAN PUPUK INI : Daun bawah berubah warna menjadi tua atau tampak mengkilap merah keunguan. Kemudian menjadi kuning keabuan dan rontok. Tepi daun, cabang, dan batang berwarna merah keunguan. Batang kerdil dan tidak menghasilkan bunga dan buah. Jika sudah terlanjur berbuah ukurannya kecil, jelek, dan lekas matang.

3. POTASIUM ( K )

MANFAAT : Membantu pembentukan protein, karbohidrat dan gula. Membantu pengankutan gula dari daun ke buah. Memperkuat jaringan tanaman, serta meningkatkan daya tahan terhadap penyakit.
GEJALA TANAMAN YG MEMBUTUHKAN PUPUK INI : Daun mengkerut atau keriting, timbul bercak-bercak merah kecoklatan lalu kering dan mati. Perkembangan kar lambat. Buah tumbuh tidak sempurna, kecil, jelek, dan tidak tahan lama.

4. KALSIUM ( Ca )

MANFAAT : Mengaktifkan pembentukan bulu-bulu akar dan biji serta menguatkan batang. Membantu keberhasilan penyerbukan. Membantu pemecahan sel. membanti aktivitas beberapa enzim pertumbuhan. Serta menetralisir senyawa dan kondisi tanah yang merugikan.
GEJALA TANAMAN YG MEMBUTUHKAN PUPUK INI : Tepi daun muda mengalami krorosil, lalu menjalar ke tulang daun. Kuncup tanaman muda tidak berkembang dan mati. Terdapat bintik hitam pada serat daun. Akar pendek. Buah pecah dan bermutu rendah.

5. MAGNESIUM ( Mg ) 

MANFAAT : Membantu pembentukan klorofil, asama amino, vitamin, lemak dan gula. Berperan dalam transportsi fosfat dalam tanaman.
GEJALA TANAMAN YG MEMBUTUHKAN PUPUK INI : Daun tua mengalami krorosis, menguning dan bercak kecoklatan, hingga akhirnya rontok. Pada tanaman yg menghasilkan biji akan menghasilkan biji yg lemah.

6. BELERANG ( S )

MANFAAT : Membantu pembentukan asam amino, protein dan vitamin. Membantu pembentukan bintil akar dan pertumbuhan tunas baru.
GEJALA TANAMAN YG MEMBUTUHKAN PUPUK INI : Daun muda berwarna hijau muda, mengilap, tapi agak pucat keputihan, lalu berubah jadi kuning dan hijau. Tanaman tumbuh terlambat, kerdil, berbatang pendek dan kurus.

7. BORON ( Bo )

MANFAAT : Membawa kabohidrat keseluruh jaringan tanaman. Mempercepat penyerapan unsur kalium. Merangsang tanaman berbunga dan membantu proses penyerbukan. Meningkatkan kualitas produksi sayuran dan buah-buahan.
GEJALA TANAMAN YG MEMBUTUHKAN PUPUK INI : Tunas pucuk mati dan berwarna hitam, lalu muncul tunas amping tapi tidak lama kemudian akan mati. Daun mengalami klorosis dimulai dari bagian bawah daun lalu mengering. Daun yg baru muncul kerdil dan akhirnya mati. Daun tuanya berbentuk kecil, tebal dan rapuh. Pertumbuhan batang lambat dengan ruas-ruas cabang yg pendek.

8. TEMBAGA ( Cu )

MANFAAT : Membantu pembentukan klorofil dan sebagai komponen dalam pembentukan enzim tanaman.
GEJALA TANAMAN YG MEMBUTUHKAN PUPUK INI : Daun muda berwarna kuning layu dan tidak berkembang. pertumbuhan dan kesuuran tanaman terhambat secara keseluruhan.

9. KLOR ( CI )

MANFAAT : Berperan dalam pembentukan hormon tanaman. Meningkatkan atau memperbaiki kualitas dan kuantitas produksi tanaman.
GEJALA TANAMAN YG MEMBUTUHKAN PUPUK INI : Tanaman gampang layu, daun pucat ,keriput, dan sebagian mengering. Produktivitas tanaman rendah dan pemasakan buah lambat.

10. BESI ( Fe )

MANFAAT : Berperan pada proses-proses fisiologis tanaman, seperti proses pernapasan, pembentukan klorofil dan fotosintesis.
GEJALA TANAMAN YG MEMBUTUHKAN PUPUK INI : Daun muda berawrna putih pucat lalu kekuningan, dan akhirnya rontok. Tanaman perlahan-lahan mati dimuali dari puncak.

11. MANGAN ( Mn )

MANFAAT : Membantu proses fotosintesis, dan berperan dalam pembentukan enzim-enzim tanaman.
GEJALA TANAMAN YG MEMBUTUHKAN PUPUK INI : Pertumbuhan tanaman kerdil, daun berwarna kekuningan atau merah dan sering rontok. Pembentukan biji tidak sempurna.

12. MOLIBDENUM ( Mo )

MANFAAT : Fungsi sama seperti Cu, berperan sebaga pengikat nitrogen bebas udara untuk pembentukan protein, dan menjadi komponen pembentuk enzim pada bakteri bintil akar tanaman leguminose.
GEJALA TANAMAN YG MEMBUTUHKAN PUPUK INI : Daun berubah warna, keriput dan melengkung seperti mangkuk. Muncul bintik-bintik kuning disetiap lembaran daun, dan akhirnya mati. Pertumbuhan tanaman terhenti.

13. SENG ( Zn )

MANFAAT : Mmebantu pembentukan auksin, klorofil, dan karbohidrat.
GEJALA TANAMAN YG MEMBUTUHKAN PUPUK INI : Daun berwarna kuning pucat atau kemerahan, muncul bercak-bercak putih di permukaan daun hingga akhirnya mengering, berlubang dan mati. Perkembangan akar tidak sempurna, sehingga pendek dan tidak subur.

PENGECATAN/PAINTING


A.     Cat

Cat berupa cairan yang kental, cat terdiri dari komponen resin, pigment, solvent, dan additves yang apabila dicampurkan bersama akan membentuk suatu konsistensi yang merata. Cat biasanya dilarutkan dengan thinner, agar mudah penggunannya. Dalam hal ini cat tipe dua komponen, ditambahkan dengan hardener. Komponen cat adalah sebagai berikut :

(1)   Resin (Zat perekat)

Resin adalah unsur utama cat yang berbentuk cairan kental dan transparan yang membentuk film atau lapisan setelah diaplikasi pada suatu obyek dan mengering. Kandungan resin mempunyai pengaruh langsung pada kemampuan cat seperti misalnya: kekerasan, ketahanan solvent serta ketahanan cuaca. Demikian pula berpengaruh atas kualitas akhir misalnya tekstur, kilap (gloss), adhesi suatu cat, serta kemudahan penggunaan diantaranya waktu pengeringan. Menurut tipe lapisan resin dibedakan menjadi dua macam, yaitu : 

Ø  Thermoplastik Resin,pengeringan resin terjadi karena penguapan solvent. Apabila dipanaskan thermoplastic resin akan melunak dan akhirnya mencair. Jenis-jenis thermoplastic resin antara lain :nitrocelluloce, cellulose acetat butylate, thermoplastic acrylic, dan nylon. Resin tipe ini sering digunakan pada sistem pengecatan udara

Ø  Thermosetting Resin, jenis-jenisnya antara lain: amino alkyd, ollyurethane dua komponen, thermosetting acrylic, dan epoxy resin. Thermosetting resin hanya akan mengering dan mengeras jika dipanaskan dan tidak akan melunak lagi oleh adanya pemanasan kembali. Biasanya digunakan pada cat bakar, dimana cat ini mempunyai daya tahan yang kuat terhadap cuaca dan mempunyai kekerasan yang tinggi. Proses pengeringannya dilakukan diruang oven.

(2)   Pigment (Zat pewarna)

Pigment adalah suatu bubuk yang telah digiling halus yang diperoleh dari batu-batuan mineral atau buatan (syntetic). Pigment ini memberi warna dan daya tutup pada cat dan ikut menentukan ketahanan cat. Pemberian zat warna pada cat tergantung pada fungsi catnya. Pada cat dasar primer zat pewarna berfungsi membantu menahan karat. Zat warna pada dempul membantu membentuk lapisan tebal dan mudah diamplas. Sedangkan pada cat akhir zat warna memberikan efek pewarnaan yang tahan lama. Pigment atau zat warna terbagi menjadi :

Ø  Pigment warna, berfungsi menambah warna pada cat dan menghasilkan daya tutup pada permukaan yang dicat.
Ø  Pigment terang berfungai menambah wrana-warni metalik pada cat.
Ø  Pigment extender, berfungsi menambah kekuatan cat pada bodi, menghasilkan viscositas dan mencegah pengendapan.
Ø  Pigment pencegah karat, dipergunakan terutama pada cat dasar untuk membantu mencegah karat pada plat dasar.
Ø  Pigment flatting, digunakan untuk mengurangi kilap pada cat, terutama pada cat jenis doof.

(3)   Solvent (Pengencer)
Solvent adalah suatu cairan yang dapat melarutkan resin dan mempermudah pencampuran pigment dan resin dalam proses pembuatan cat. Solvent sangat cepat menguap apabila cat diaplikasi. Kegunaan solvent (thinner) ini untuk mengencerkan campuran pigment (zat pewarna) dan resin (zat perekat) sehingga menjadi agak encer dan dapat disemprotkan selama proses pengecatan. Thinner juga menurunkan kekentalan cat sampai tingkat pengenceran tertentu yang tepat untuk pengecatan dengan kuas, semprot atau roll.Thinner menguap sesaat setelah cat disemprotkan, thinner akan menguap dan meninggalkan resin dan pigment yang kemudian kedua zat tersebut akan membentuk lapisan yang keras. Solvent berdasarkan kegunaannya dibedakan menjadi dua macam. Solvent untuk cat lacquer (thermoplastic resin) disebut thinner dan solvent untuk cat namel (thermosetting resin) disebut reducer. Komponen pembentuk solvent (pengencer) meliputi :
a.      Diluent, merupakan larutan yang membantu melarutkan resin lacquer.
b.      Laten solvent, juga digunakan untuk mencampur pelarut yang baik, hasilnya sama dengan pelarut yang berkualitas baik.
c.        Solvent murni, adalah larutan yang mampu melarutkan sesuatu yang mengakibatkan cairan tersebut masuk kedalam larutan. Solvent murni melarutkan bahan residu dan binder. Jenis solvent (pengencer) yang biasa dipergunakan dalam pengecatan antara lain:
1.      Pengencer lambat kering, ini digunakan pada pengecatan warna sistem acrylic yang ruangannya bersuhu 650 C keatas. Pengencer lambat kering berfungsi:
-          untuk cat warna yang hasilnya kurang mengkilap,
-          untuk pemakaian cat acrylic enamel di bengkel-bengkel,
-          untuk memadukan dua buah permukaan yang diperbaiki pada bodi kendaraan.
2.      Pengencer cepat kering, ini digunakan untuk perbaikan cat acrylic lacquer yang asli. Jika menggunakan pengencer yang lambat kering akan terjadi keretakan. Fungsi pengencer ini adalah: (a) untuk mempercepat penguapan pengencer yang lambat kering jika diperlukan,(b) digunakan pada cat primer surfacer pada suhu kurang lebih dibawah 600 C, (c) untuk mencegah terjadinya keretakan pada suhu rata-rata 65-850C, (d) untuk perbaikan setempat.
3.      Retarder,adalah pengencer paling lambat kering yang digunakan untuk cuaca sangat panas. Fungsi retarder adalah : (a) mencegah pudarnya cat, (b) memungkinkan penggunaan cat warna pada cuaca yang panas, (c) menyiapkan waktu yang cukup bagi cat untuk mengalir karena penguapannya lama, (d) menambah kualitas Untuk perpaduan warna karena over spraying kecil sehingga ada kesempatan untuk mengalir keluar lebih lama dan menambah kilap cat.
(4)   Additif
Additif adalah suatu bahan yang ditambahkan pada cat dalam jumlah yang kecil untuk meningkatkan kemampuan cat sesuai tujuan atau aplikasi cat. Berbagai tipe bahan yang ditambahkan pada cat dalam jumlah yang kecil untuk meningkatkan kemampuan cat sesuai dengan tujuan atau aplikasi cat. Zat additif berfungsi untuk :
a.      mencegah terjadinya buih pada saat penyemprotan (anti foaming),
b.      mencegah terjadinya pengendapan cat pada saat dipergunakan (antisetting ),
c.       meratakan permukaan cat sesaat setelah disemprotkan (flow additif),
d.      menambah kelenturan cat, dll.

B.      Thinner

Thinner dikenal juga dengan nama solvent yaitu suatu pelarut yang membuat viscositas cat menjadi lebih mudah diaplikasi. Berbagai tipe solvent dicampurkan bersamanya, untuk menyesuaikan kemampuan larut thinner dan penguapannya.

C.      Hardener

Suatu bahan yang membantu mengikat molekul di dalam resin, sehingga membentuk lapisan yang kuat dan padat.

JENIS-JENIS CAT

Jenis cat dapat dibagi menjadi tiga macam menurut metode pengeringan (drying atau curing) yaitu :
a)       Heat Polymerization (Jenis Bakar )
Heat Polymerization adalah tipe one component yang mengeras apabila dipanaskan pada temperatur tinggi kira-kira 1400C (2840F). Cat jenis ini apabila dipanaskan pada suhu antara 1400C. Maka suatu reaksi kimia berlangsung di dalam resin, mengakibatkan cat mengering dan struktur hubungan menyilang yang dihasilkan begitu rapatnya sehingga setelah cat mengering seluruhnya cat tidak akan larut oleh thinner.
b)      Jenis Urethane (jenis two component)
Cat ini disebut urethane karena alkohol (OH) yang terkandung di dalam komponen utama dan isocyanate yang terkandung di dalam hardener bereaksi membentuk struktur hubungan menyilang (cross linking) yang disebut tingkatan urethane. Cat ini menghasilkan kemampuan cooting yang baik termasuk ketahanan kilap, cuaca, solvent. Serta tekstur yang halus akan tetapi cat ini mengeringnya lambat sehingga diperlukan drying equipment untuk mengeringkan dengan benar.
c)      Jenis Lacquer (solvent evaporation)
Cat jenis ini mongering dengan cepat sehingga mudah penanganannya, tetapi tidak banyak digunakan sebanyak yang tersebut di atas. Karena tidak sekuat cat-cat jenis two component yang kini banyak digunakan.

Bahan-Bahan dan Komponen dalam Pengecatan

Bahan–bahan yang digunakan dalam pekerjaan pengecatan antara lainsebagai berikut :
a.      Cat Primer
Cat primer adalah lapisan cat yang digunakan sebagai cat dasar permukaan plat yang berfungsi untuk memberikan ketahanan terhadap karat, meratakan adesi /daya lekat diantara metal dasar (sheet metal) dan lapisan (coat) berikutnya. Primer digunakan dalam lapisan yang sangat tipis dan tidak memerlukan pengamplasan. Dalam teknik pengecatan cat primer ada 4 jenis, yaitu :

-          Wash primer, sering disebut etching primer, jenis ini terdiri dari bahan utama vynil butyral resin dan zinchromate pigment anti karat, dengan demikian primer ini mampu mencegah karat pada metal dasar.
-          Lacquer primer, terbuat dari bahan nitrocellulose dan alkyd resin.Cat primer ini mudah dalam penggunaan dan cepat kering.
-          Urethane primer, terbuat dari bahan utama alkyd resin.Merupakan resin yang mengandung polyisociate sebagai hardener. Cat primer jenis ini memberikan ketahanan karat dan mempunyai daya lekat (adhesi) yang kuat.
-   Epoxy primer, cat primer jenis ini mengandung amine sebagai hardener. Komponen utama pembentuknya adalah epoxy resin. Epoxy primer memberikan ketahanan terhadap karat dan mempunyai daya lekat yang sangat baik.
b.      Dempul/ Putty
Dempul/putty adalah lapisan dasar (under coat) yang digunakan untuk mengisi bagian yang penyok dalam dan besar atau cacat-cacat pada permukaan benda kerja. Dempul juga dipergunakan dengan maksud untuk memberikan bentuk dari benda kerja apabila bentuk benda kerja sulit dilakukan. Setelah mengering dempul dapat diamplas untuk mendapatkan bentuk yang diinginkan. Dempul dapat digolongkan menjadi tiga macam menurut penggunaannya, yaitu :
1.       Polyester putty, sering juga disebut dempul plastik. Dempul ini menggunakan organic peroxide sebagai hardener dan mengandung banyak pigment sehingga dapat membentuk lapisan yang tebal dan mudah diamplas. Dempul jenis ini menghasilkan tekstur yang keras setelah mengering. Biasanya dempul ini diulaskan dengan menggunakan kape dempul dan dipergunakan untuk menutup cacat yang parah atau untuk memberi bentuk pada bidang.
2.       Epoxy putty, dempul ini mempunyai ketahanan yang baik terhadap karat dan mempunyai daya lekat yang baik terhadap berbagai material dasar. Bahan utama dempul ini adalah epoxy resin dan amine sebagai hardener. Oleh karena itu proses pengeringan dempul ini lama, dengan pemanasan paksa menggunakan oven pengering. Dempul ini dapat diulaskan dengan kap dempul atau disemprotkan.
3.      Lacquer putty, dempul ini dapat disemprotkan secara tipis-tipis Untuk menutupi lubang kecil atau goresan-goresan pada komponen. Bahan utama pembentuknya adalah Nitrocellulose dan acrylic resin.

c.        Surfacer
Surfacer adalah lapisan (coat) kedua yang disemprotkan diatas primer, putty atau lapisan dasar (under coat) lainnya. Surfacer mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :
1.      Mengisi penyok kecil atau goresan kertas.
2.      Mencegah penyerapan top coat
3.      Meratakan adesi diatas under coat dan top coat

d.      Cat warna/ Top coat
Peranan dari pada cat warna atau top coat adalah cat akhir yang memberi warna, kilap, halus bersamaan dengan meningkatkan kualitas serta menjamin keawetan kualitas tersebut.
e.       Thinner/ Solvent
Thinner atau solvent berwarna bening dan berbau khas menyengat hidung. Zat cair ini mengencerkan campuran zat pewarna dan zat perekat hingga menjadi agak encer dan dapat dikerjakan selama pembuatan cat.Thinner juga menurunkan kekentalan cat agar mendapatkan viscositas yang tepat untuk pengecatan.
f.        Hardener
Hardener adalah suatu bahan yang membantu mengikat molekul di dalam resin sehingga membentuk lapisan yang kuat dan padat untuk melarutkan hardener agar memperoleh viscositas yang baik . Hardener ditambahkan pada komponen utama dari cat dua komponen yaitu acrylic atau polyester resin.
g.      Clear / Gloss
Clear/gloss digunakn sebagai cat pernis akhir pada pengecatan sistem dua lapis untuk memberikan daya kilap dan daya tahan gores terhadap cat warna dasar metalik.


TATA CARA PENGECATAN LOGAM
Tata cara ini memuat tentang cara pengecatan pada permukaan logam dan cara penanggulangan terhadap kegagalan dalam pengecatan.

Pengecatan Logam
Pengecatan logam adalah pelapisan permukaan dengan bahan cat untuk menahan karat, meniadakan warna dasar serta memberikan pandangan yang indah dan merupakan pertahanan terhadap pengaruh pengaruh destruktif terhadap cuaca. Bahan cat yang diperlukan :
-          Cat dasar (primer) dan cat antara (under coat) tidak boleh mengulit, mengandung endapan, meng-gumpal, mengeras, adanya pemisahan warna dan bahan asing lain dalam waktu 10 menit dapat mudah diaduk menjadi campuran yang serba sama.
-          Cat tutup (top coat) menggunakan pengencer organik (alkyd, vinyl, epoxy, minyak, phenolic, rubber base, polyurethan dan acrilic) tidak boleh ada gel, endapan keras kering, dan waktu pengeringan maksimum 6 jam. Peralatan yang digunakan harus bersih dan kering yang terdiri dari kwas atau alat semprot angin, sikat kawat, lap bersih, pengaduk dari kayu atau besi, kertas amplas besi no. 3 atau amplas Duco No. 120 -800 dan kaleng kosong.

Pelaksanaan pengecatan dilakukan sebagai berikut:
Besi dan Baja baru (belum pernah dicat) dibersihkan dengan cara mencuci dengan white spirit atau solvent kemudian di lap. Hilangkan karat dan kerak dengan cara mengerok atau menggosok dengan sikat kawat atau sand blasting kemudian dilakukan pengecatan dengan cat dasar, cat antara dan cat tutup.  Besi dan Baja yang sudah pernah di cat, dibersihkan permukaan dari kotoran, di kerok dengan sikat kawat atau sand blasting bagian bagian cat yang telah rusak, kemudian pengecatan dengan cat dasar, cat antara dan cat tutup.  Seng dan besi/baja galvanis yang permukaannya masih baru tidak memberikan pegangan secara baik untuk itu dibiarkan selama beberapa bulan atau permukaan dikasarkan dengan bahan kimia atau diberi cat dasar khusus. Bersihkan permukaan dari kotoran. Jika sudah pernah dicat bersihkan cat yang sudah rusak dengan cara mengerok menggunakan sikat kawat. Bagian yang telah bersih dari cat lama segera diberi cat dasar khusus.

Penanggulangan kegagalan dalam pengecatan
Bila menggelembung, kerok cat yang menggelembung dan haluskan permukaan, kemudian diberi cat baru. Bila berbintik, ditunggu sampai kering sempurna. Setelah kering digosok dengan amplas halus dan dibersihkan, kemudian diberi cat baru sampai rata.  Bila retak-retak, di kerok seluruh lapisan cat, dihaluskan dan dibersihkan kemudian beri lapisan cat baru. Bila warna berubah, dipilih jenis cat lain, dan dilapisi dengan cat dasar tahan alkali. Bila sukar mengering, seluruh lapisan cat di kerok dan bersihkan, dan dicat ulang dengan cat tahan alkali. Bila terdapat garis-garis bekas kuas, digosok dengan amplas dan dibersihkan kemudian dicat ulang secara benar. Bila daya tutup kurang, pengecatan diulangi hingga rata. Bila lapisan cat menurun pada beberapa tempat, cat dibiarkan mengering, dan bagian cat yang menurun diratakan dengan amplas, kemudian pengecatan diulangi.

PEKERJAAN PENGECATAN
1.      Lingkup pekerjaan
Pekerjaan ini termasuk pada penyediaan tenaga kerja, bahan bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya yang digunakan dalam pekerjaan pengecatan sehingga tercapai hasil pekerjaan yang bermutu dan sempurna untuk operasional. Persiapan permukaan bidang yang akan dicat. Pengecatan permukaan dengan bahan-bahan yang telah ditentukan. Pekerjaan ini meliputi pengecatan seluruh permukaan plesteran, beton, metal (logam), kayu/ plywood, gypsum, kalsiboard dan/ atau bagian bagian lain sesuai dengan yang tertera pada gambar dan yang tidak disebutkan secara khusus, dengan warna dan bahan yang sesuai dengan petunjuk perencana / pengawas.

2.      Persyaratan Bahan
Cat Dasar
Cat dasar yang digunakan harus mengikuti ketentuan sbb :
a.      Alkali Resisting Primer / Alkali Resistant Sealer untuk cat interior dan eksterior pada bidang permukaan plesteran, beton, gypsum, kalsiboard.
b.      Alumunium Wood Primer Sealer dan/atau wood filler untuk bidang permukaan kayu, plywood, dan sejenisnya.
c.       Quick-Drying Metal Primer Chromate / Zinc Chromate Primer untuk bidang permukaan besi dan logam lainnya.
Cat Akhir
Cat akhir yang digunakan harus mengikuti ketentuan sbb :
a.      Vynil Acrylic Emulsion / Acrylic Emulsion untuk cat interior pada bidang permukaan plesteran, beton, gypsum, kalsiboard, dan sejenisnya.
b.      Acrylic Emulsion Exterior Grade Fungi / Acrylic Resin / Weathershield untuk cat eksterior pada bidang permukaan plesteran, beton, atau lainnya.
c.       Vynil Acrylic Solvent untuk cat pada bidang permukaan kayu, plywood, dan sejenisnya.
d.      Synthetic Super Gloss / Synthetic Enamel untuk cat pada bidang permukaan besi dan logan lainnya.
3.      Persyaratan lain
a.      Semua material cat, baik cat dasar cat akhir maupun bahan pengencernya, harus merupakan produk asli keluaran satu produsen yang sama, seperti : ICI , MOWILEX, Dana Paint, Putra Mataram, atau setara .
b.      Tidak dibenarkan melakukan pencampuran cat sendiri (meng-oplos) atau menggunakan material yang berbeda dengan yang telah ditentukan/ disyaratkan oleh produsen.
 
MusicBox by edie666

Total Tayangan Halaman

Popular Posts