Motor starter ini banyak digunakan pada motor Diesel berukuran kecil dan menengah. Motor listrik yang dipergunakan jenis DC baik dengan lilitan seri atau compound, dan bekerja pada tegangan 12, 24, dan 32 volt, sesuai dengan ukuran kapasistas motor Diesel. Untuk motor Diesel yang berukuran besar dilakukan reduksi putaran untuk mendapatkan momen yang besar, namun dengan memperhitungkan putaran mesin yang dihasilkan.
Arus listrik untuk memutar motor starter disuply oleh battery. Battery tersebut dapat diisi kembali menggunakan generator atau alter-nator dengan perlengakapan pengatur besarnya arus yang diperlukan.
Konstruksinya sama dengan yang dipergunakan pada motor bensin. Didalamnya terdapat motor Dc yang dihubungkan ke roda gigi pinion melalui sebuah kopling. Untuk menghubungkan pinion gear dengan fly wheel dipergunakan solenoid. Cara kerjanya, saat kunci kontak diarahkan keposisi start, maka arus battery akkan mengalir kekumparan pada solenoid hingga terbentuk medan magnit yang menarik plunyer kearah kiri. Gerakan ini membawa pinion gear kearah kanan berhubungan dengan fly wheel, sementara gerakan kekiri plunyer mendorong switch yang menghubungkan arus dari battery masuk kemotor listrik. Dengan demikian motor berputar dan memutar pinion gear dan memutar fly wheel
Tidak ada komentar:
Posting Komentar