Kompresor merupakan
komponen yang bekerja menghisap dan memompa refrigerant agar dapat bersirkulasi
ke seluruh unit AC mobil, sehingga terdapat perbedaan tekanan, baik sebelum
atau sesudah masuk kedalam kompresor. Prinsip kerja kompresor mirip dengan
‘jantung’ pada tubuh manusia dan refrigerant sebagai darahnya.
Tenaga penggerak kompresor untuk mensirkulasikan
refrigerant berasal dari tenaga mesin. Dengan perantaraan belt, pulley dan
magnetic clutch, kompresor dapat berputar seirama dengan putaran mesin. Dengan
adanya pembagian tenaga mesin untuk menggerakkan kompresor, maka beban mesin
akan bertambah, sehingga secara otomatis konsumsi bahan bakar pun akan
meningkat. Compressor itu
sendiri berfungsi untuk memompakan refrigrant yang berbentuk gas agar tekanannya
meningkat sehingga juga akan mengakibatkan temperaturnya meningkat.
Proses Kerja
kompresor adalah untuk memastikan bahwa suhu gas refrigeran yang
disalurkan ke kondenser harus lebih tinggi dari suhu condensing medium. Bila
suhu gas refrigeran lebih tinggi dari suhu condensing medium ( udara atau air)
maka energi panas yang dikandung refrigeran dapat dipindahkan ke condensing
medium akibatnya suhu refrigerant dapat diturunkan walaupun tekanannya tetap.
Oleh karena itu kompresor harus dapat mengubah
kondisi gas refrigerant yang bersuhu rendah dari evaporator menjadi gas yang
bersuhu tinggi pada saat meninggalkan saluran discharge kompresor. Tingkat suhu
yang harus dicapai tergantung pada jenis refrigeran dan suhu lingkungannya.
Dilihat dari prinsip operasinya, maka kompresor
dapat dibedakan menjadi dua yaitu :
A.
Rotary Action/ Sistem Gerak Putar
Pada rotary action compressor, efek kompresi
diperoleh dengan menekan gas yang berasal dari ruang chamber menuju ke saluran
tekan yang berdiameter kecil untuk menurunkan volume gas. Berikut beberapa
jenis compressor dengan sistem rotary :
1. Tipe Through Vane
1. Tipe Through Vane
Kompresor tipe ini memiliki dua buah bilah (vane)
yang terpasang saling tegak lurus pada bagian dalam silinder. Jika rotor
berputar maka bilah akan bergeser pada arah radial dan menyentuh bagian dalam
silinder (stator). Ruang yang dibentuk oleh bilah, dinding silinder dan rotor
membentuk ruang pemasukan dan pengeluaran refrigeran.
Pada saat bilah berputar bersama rotor, gaya sentrifugal bekerja pada bilah sehingga bergerak menyentuh dinding stator. Ketika saluran pemasukan terbuka, refrigeran terhisap masuk. Seiring berputarnya bilah, refrigeran yang sudah masuk kemudian dikompresikan dengan cara mempersempit ruang dan selanjutnya menekan refrigeran pada saluran pengeluaran. Terlihat pada gambar bahwa pada saat terjadi langkah pengeluaran refrigeran, pada sisi lain dari rotor dan bilah melakukan langkah pemasukan refrigeran.
Pada saat bilah berputar bersama rotor, gaya sentrifugal bekerja pada bilah sehingga bergerak menyentuh dinding stator. Ketika saluran pemasukan terbuka, refrigeran terhisap masuk. Seiring berputarnya bilah, refrigeran yang sudah masuk kemudian dikompresikan dengan cara mempersempit ruang dan selanjutnya menekan refrigeran pada saluran pengeluaran. Terlihat pada gambar bahwa pada saat terjadi langkah pengeluaran refrigeran, pada sisi lain dari rotor dan bilah melakukan langkah pemasukan refrigeran.
2. Tipe Scroll
Tipe kompresor ini terdiri dari scroll tetap
dan scroll putar. Ruang pemasukan dan pengeluaran terbentuk di antara scroll
putar dan scroll tetap saat scroll putar diputar oleh poros
kompresor. Ketika lubang pemasukan terbuka, refrigeran terhisap masuk kemudian
dibawa berputar sambil dimampatkan hingga mencapai lubang pengeluaran untuk
disalurkan ke kondensor pada kondisi bertekanan tinggi.
B.
Mechanical Action / Sistem Gerak
Bolak-Balik (tipe torak)
Pada Mechanical Action compressor, efek kompresi gas
diperoleh dengan menurunkan volume gas secara reciprocating. Yang termasuk
dalam jenis ini adalah : Kompresor Torak.
Kompresor didesain dan dirancang agar dapat
memberikan pelayanan dalam jangka panjang walaupun digunakan secara terus
menerus dalam sistem refrigerasi kompresi gas. Untuk dapat melakukan performa
seperti yang diharapkan maka kompresor harus bekerja sesuai kondisi yang
diharapkan, terutama kondisi suhu dan tekanan refrigeran pada saat masuk dan
meninggalkan katup kompresor.
Compressor tipe Reciprocating/Torak mengubah putaran
crankshaft menjadi gerakan bolak-balik pada piston. Berikut beberapa jenis
compressor dengan sistem torak :
1. Tipe Crank
1. Tipe Crank
Pada tipe ini sisi piston yang berfungsi hanya satu
sisi saja, yaitu bagian atas. Oleh sebab itu pada kepala silinder (valve plate)
terdapat dua katup yaitu katup isap (suction) dan katup penyalur (Discharge).
Pada saat piston bergerak ke bawah, ruangan di atas
piston volumenya membesar sehingga tekanannya turun. Katup pemasukan bergerak
membuka sehingga refrigeran terhisap masuk. Poros engkol yang berputar akan
menggerakkan piston untuk bergerak ke atas, tekanan di atas piston naik dan
menyebabkan katup pengeluaran membuka sehingga refrigeran terdorong keluar
menuju ke kondensor.
2. Tipe
Swash Plate
Terdiri dari sejumlah piston dengan interval 72o
untuk kompresor 10 silinder dan interval 120o untuk kompresor 6
silinder. Cara kerja piston pada tipe ini, yaitu apabila salah satu sisi
melakukan langkah kompresi maka sisi lainnya melakukan langkah isap.
Piston akan bergerak ke kanan dan kiri sesuai dengan
putaran piringan pengatur (swash plate) untuk menghisap dan menekan
refrigeran. Saat piston bergerak ke arah dalam dalam, katup pemasukan terbuka
dan menghisap refrigerant ke dalam silinder. Sebaliknya ketika piston bergerak
keluar katup pemasukan menutup dan katup pengeluaran membuka untuk menekan
refrigeran keluar. Katup pemasukan dan pengeluaran yang bekerja satu arah
mencegah terjadinya pemasukan balik.
3. Tipe
Wobble Plate
System kerja kompresor
tipe ini sama dengan kompresor tipe swash plate. Namun, dibandingkan dengan
kompresor tipe swash plate, penggunaan kompresor tipe wobble plate lebih
menguntungkan diantaranya adalah kapasitas kompresor dapat diatur secara
otomatis sesuai dengan kebutuhan beban pendinginan. Selain tiu, pengaturan
kapaitas yang bervariasi akan mengurangi kejutan yang disebabkan oleh operasi
kopling magnetic (magnetic clutch).
Cara kerjanya, gerakan
putar dari poros kompresor diubah menjadi gerakan bolak-balik oleh plate
penggerak (drive plate) dan wobble plate dengan bantuan guide ball. Gerakkan
bolak-balik ini selanjutnya diteruskan ke piston melalui batang penghubung.
nice inpo
BalasHapusGa guna sih sebenarnya
BalasHapusy
BalasHapus